
Penanaman pohon diikuti oleh Forkompinda Jawa Tengak, SKPD Tingkat Jateng,
beberapa Bupati Walikota, Forkompinda Kabupaten Banyumas, SKPD
Banyumas, tokoh masyarakat, pelajar, pramuka, pecinta alam dan
masyarakat.
Kepala Dinas
Perkebunan Provonsi Jawa Tengah Bowo Suryoko dalam laporannya
menyampaikan bahwa tema yang diangkat dalam kegiatan, adalah pohon dan
hutan rakyat untuk kehidupan,kesejahteraan dan sumber devisa negara.
“Tanam 25 pohon selama hidup,” pesannya.
Bowo menambahkan bahwa
selain penanaman 60.000 pohon serentak juga menyerahkan 80.000 pohon
kepada masyarakat, dan kelompok tani di sekitar Desa Parunngkamal.
Sedangkan Bupati Banyumas Ir Achmad Husein mengaku bangga Banyumas
menjadi ajang peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan
Menanam Nasional (BMN) tingkat Jawa Tengah. Dengan peringatan ini tentu
akan menambah motivasi masyarakat Banyumas untuk gemar menanam pohon.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur menyampaikan bahwa sejak dulu kita
sudah mendapat pesan dari orang tua “Sopo sing nandur bakal ngundul”
siapa yang menanam bakal menuai. Dalam hal apapun, kalau saat ini kita
menanam pohon yang akan menikmati sehatnya udara tidak hanya di Lumbir
saja,” kata Wakil Gubernur.
Heru mengajak saat menanam pohon,
sekaligus menanam doa dan harapan untuk kelestarian alam yang akan
diwariskan kepada generasi yang akan datang. Heru berharap semua
komponen masyarakat, terlibat dalam penanaman pohon. Apalagi pemerintah
desa, sebagai wakil pemerintah pusat paling bawah yang dapat melakukan
aksi langsung bersqama masyarakat.
Heru menambahkan selain
memperbaiki lingkungan, menanam juga harus memberikan manfaat langsung
terhadap kesejahteraan masyarakat. Walau diakui belum ada evaluasi
mendalam dari semua kegiatan semacam ini, apakah antara penebangan dan
penanaman sudah imbang atau belum.
“Tetapi apapun upaya
pemerintah tetap menjadi penyemangat baik untuk pemerintah dibawahnya
mamupun untuk masyarakat,” tambahnya.
Karena itu, diharapkan
dengan adanya kegiatan penanaman pohon dan pembagian bibit pohon kepada
masyarakat, yang dilakukan pada saat memasuki musim hujan ini akan
menambah kelestarian lingkungan dan dapat mengurangi lahan kritis, untuk
mencegah banjir, longsor.
Sebelum penanaman pohon dilakukan pelepasan satwa, kealam bebas dan menabuhan kenthongan oleh Wakil Gubernur.(Parsito).
0 Komentar