
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, sengaja
memperingati hari batik dengan kegiatan yang berbeda, tidak hanya
sekedar seremonial. “Hari ini kita bersama sama pelajar dan pengrajin
membatik pada kain 60 meter. Dan kami berharap karya ini akanmenjadi kebanggaan pada kegiatan-kegiatan selanjutnya,” kata Bupati.
Bupati menambahkan, peringatan yang dilakukan secara berbeda tentu akan
menjadi momentum untuk meningkatkan karya batik dan menjadikan batik
Banyumas lebih terkenal dan variatif. “Agar batik Banyumas lebih
dicintai tidak hanya oleh masyarakat Banyumas, tetapi bisa go nasional
bahkan internasional,” tambah Bupati.
Membatik pada kain 60 meter
itu diawali dengan Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD masing-masing
berserta istri juga perwakilan dari Forkompinda. Dengan tekun mereka
membatik dengan dipandu oleh guru-guru SMA N Sokaraja dan juga para
pengrajin batik.
Nur Fadila Fitriani Pelajar SMA Sokaraja mengaku
sedikit kesulitan dengan membatik massal semacam ini, karena tidak
memakai gawangan. “Namun kami kami bangga bisa terlibat dalam kegiatan
ini, karena akan memotivasi generasi muda dalam mencintai Batik
Banyumas,” katanya.
Pelajar kelas 11 ini mengaku belajar batik
sejak kelas 10 dan mencintai batik dan suka membatik. Menurutnya tema
bunga dan burung yang diangkat dalam membatik massan ini karena
melambangkan keindahan alam. “Saya ingin menciptakan karya batik motif
baru agar batik lebih dicintai oleh generaasi muda,” terangnya.
Sedangkan Heru Santoso Pelaku Industri Kecil Menengah Batik, berharap
kedepan kegiatan semacam ini lebih ditingkatkan. “Ini terobosan baru
yang dilakukan Pemerintah Banyumas, peringatan hari batik dengan
dilakukan berbagai kegiatan, termasuk membatik massal,” katanya.
Heru juga menilai sampai saat ini perkembangan Batik Banyumas cukup
menggembirakan hal ini terlihat dengan berkembangnya IKM baru. “Saat
ini terdapat lebih dari 35 IKM dan pengrajin antara 1500-2000 orang,”
katanya.
Heru tidak merasa tersaingi dengan munculnya IKM baru,
dan juga murahnya batik dari luar kota. “Batik Banyumas mempunyai kelas
tersendiri, dan sudah diakui oleh pencinta batik nusantara, walaupun
Solo dan Yogyakarta terkenal sebagai kota batik, tetapi Batik Banyumas
bisa masuk sana. Saya setiap bulanya mengirimkan sedikitnya 400-500
potong pesanan dari sana,” katanya.(Parsito).
0 Komentar